Jadi Anggota Keluarga Besar Hansip

SAYA menjadi anggota keluarga besar Hansip (Pertahanan Sipil) sejak hampir 2,5 tahun lalu. Itu dihitung waktunya dari saat saya mulai menempelkan stiker keluarga besar Hansip di pelat nomor trail saya yakni 20 November 2019.

Siapa ketua keluarga besar Hansip? Saya tidak tahu. Siapa saja anggotanya, dan berapa jumlah mereka? Saya juga tidak tahu.

Lho kok tidak tahu melulu? Harap maklum, sebenarnya tidak ada kelompok, lembaga, komunitas — atau apalah namanya — keluarga besar Hansip.

Stiker keluarga besar Hansip itu dibikin kawan saya, Blontak Poer, untuk meledek orang-orang yang senang mengklaim diri mereka sebagai kaum yang dekat kekuasaan dan “berwibawa”.

Misalnya, mengklaim sebagai keluarga besar Paspampres, keluarga besar TNI-AD, keluarga besar Mabes Polri, dan seterusnya.

Dibanding “keluarga-keluarga besar” yang dekat kekuasaan seperti saya sebut di atas, keluarga Hansip terdengar gimana, gitu. Orang-orang pun tertawa tatkala membaca stiker di pelat nomor motor saya itu.

Hanya, penyebutan Hansip di masa sekarang sebenarnya tidak tepat. Sebab, sejak 2002 terjadi perubahan nama dari Hansip menjadi Linmas (Perlindungan Masyarakat). Tetapi sebagian masyarakat tetap menyebut Hansip ketika melihat anggota Linmas.

Tak heran, karena sudah sejak sangat lama masyarakat mengenal Hansip. Bahkan, kabarnya, sejarah pembentukan Hansip sudah dimulai sejak masa penjajahan Belanda.

2 tanggapan untuk “Jadi Anggota Keluarga Besar Hansip

Tinggalkan komentar